Long Distance Circulation (LDC): Upaya Mewujudkan Pendidikan Formal dan Informal di Perpustakaan Universitas Dian Nuswantoro

By: Amalia Isma Firhansyah

Perpustakaan adalah sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu menurut nomor DDC yang digunakan pembaca bukan untuk dijual (Basuki, 2007). Perpustakaan hadir sebagai respons terhadap meningkatnya kebutuhan informasi dalam masyarakat, di mana perannya diharapkan sebagai wadah untuk menyimpan, mengelola, dan menyebarkan informasi yang diperlukan oleh pengguna melalui berbagai layanan yang disediakan. Sebagai lembaga yang secara langsung terkait dengan ketersediaan informasi, perpustakaan perlu memperhatikan perkembangan teknologi informasi untuk tetap relevan dan efisien dalam memenuhi tuntutan zaman (Dinar dan Arfa, 2023).

Perpustakaan di perguruan tinggi menjadi pusat yang tidak hanya menyimpan buku, tetapi juga mewujudkan esensi pendidikan tinggi. perpustakaan perguruan tinggi itu sendiri adalah perpustakaan yang berada pada lingkungan perguruan tinggi, sekolah tinggi, akademi atau sekolah tinggi lainnya yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi (Wisnu, tanpa tahun) Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007, perpustakaan perguruan tinggi diakui sebagai pusat sumber belajar yang mendukung pencapaian tujuan pendidikan di lingkungan perguruan tinggi. Perpustakaan di perguruan tinggi diharapkan dapat memberikan kontribusi yang dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan proses belajar mengajar bagi lembaga yang menaunginya (Malapela, 2018).

Untuk mendukung segala aktivitas di perguruan tinggi salah satu layanan utama yang dimiliki oleh perpustakaan perguruan tinggi adalah layanan sirkulasi, dalam konteks perpustakaan, layanan sirkulasi adalah tempat peminjaman dan pengembalian bahan pustaka (Lasa dalam Dinar dan Arfa, 2023). Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007, layanan sirkulasi merupakan aktivitas mengedarkan koleksi di luar perpustakaan agar pemustaka dapat memanfaatkan koleksi secara tepat guna. Salah satu perpustakaan perguruan tinggi yang memiliki inovasi dalam memberikan layanan sirkulasinya adalah Perpustakaan Universitas Dian Nuswantoro Semarang melalui layanan Long Distance Circulation (LDC). Layanan sirkulasi jarak jauh ini diciptakan untuk memudahkan pemustaka dalam meminjam atau mengembalikan koleksi tanpa harus datang langsung ke perpustakaan.

Long Distance Circulation menjadi suatu bentuk inovasi baru yang diterapkan oleh Perpustakaan Universitas Dian Nuswantoro Semarang untuk menjaga relevansinya di era teknologi informasi. Dengan memanfaatkan teknologi dan internet, pengguna perpustakaan dapat dengan mudah mengakses dan memanfaatkan koleksi perpustakaan. Pengenalan LDC ini masih tergolong baru di lingkungan perpustakaan perguruan tinggi, dan menjadi suatu inovasi menarik yang layak diimplementasikan dan dipertahankan guna memenuhi kepuasan para pengguna Perpustakaan Universitas Dian Nuswantoro. Perkembangan teknologi telah mengubah ekspektasi pemustaka dalam hal mencari dan mengakses informasi di berbagai lokasi. Layanan pengiriman merujuk pada pelayanan yang diberikan oleh penyedia kepada pelanggannya, dengan penekanan pada pemanfaatan teknologi modern, terutama di perpustakaan, untuk menyediakan informasi dengan cepat bagi para pemustaka (Ekere dalam Dinar dan Arfa, 2023).

LDC di perpustakaan UDINUS merupakan langkah progresif dalam menyediakan akses informasi tanpa batas bagi pemustaka. Dengan memanfaatkan teknologi dan internet, layanan ini memungkinkan pemustaka untuk mengakses dan memanfaatkan koleksi perpustakaan dari jarak jauh. Ini melibatkan proses peminjaman dan pengembalian buku, serta akses ke sumber daya digital perpustakaan, tanpa harus berada di lokasi fisik perpustakaan. Dalam konteks pendidikan formal, LDC mendorong kemudahan akses bagi mahasiswa untuk mendapatkan bahan bacaan yang mendukung kurikulum mereka. Mahasiswa dapat dengan cepat dan efisien mengakses referensi akademis tanpa terbatas oleh waktu atau lokasi, memungkinkan mereka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Di sisi pendidikan informal, layanan ini memperkuat konsep belajar sepanjang hayat. karena LDC membantu membangun budaya literasi dan pembelajaran di luar lingkungan kampus. Sebagai pusat pendidikan dan belajar, perpustakaan UDINUS dengan Layanan Long Distance Circulation menegaskan perannya dalam mendukung pendidikan formal dan informal. Langkah ini bukan hanya sebagai transformasi teknologi, tetapi juga sebagai investasi dalam memberdayakan masyarakat akademis dan umum dengan akses ke pengetahuan, mengokohkan posisi perpustakaan sebagai inti kecerdasan dan pembelajaran di lingkungan perguruan tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, S. (2007). Konsep Pengembangan Perpustakaan Umum Menuju Perpustakaan Digital. Visi Pustaka.

Dinar, N. A., & Arfa, M. (2023). Evaluasi Kualitas Layanan “Long Distance Circulation (LDC)” Perpustakaan Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi, 7(3), 501-514.

Indonesia, P. N. R. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.

Malapela, T., & De Jager, K. (2018). Theories of value and demonstrating their practical implementation in academic library services. The Journal of Academic Librarianship, 44(6), 775-780.

Wisnu, M. P. ANALISIS SWOT LAYANAN REFERENSI DAN INFORMASI.