Layanan Referensi Perpustakaan dalam Pemanfaatan Media Sosial Perpustakaan

By: Azalia Salsabilla B

Perpustakaan secara umum mempunyai kegiatan besar yang harus dikuasai oleh pustakawan, seperti pengembangan koleksi, pengolahan koleksi, serta pemberian layanan pada pemustaka. jika dilihat dari sudut pandang pemustaka, kegiatan yang dianggap utama dari lembaga perpustakaan ialah pemberian layanan. Layanan pada perpustakaan dibagi menjadi tiga, yaitu layanan sirkulasi, layanan referensi, serta layanan literasi informasi.

Perpustakaan memberikan atau menyediakan layanan referensi bagi pemustaka yang bersifat sebagai pusat layanan utamanya. Layanan referensi memberikan saran, asistensi, serta instruksi kepada pemustaka dengan beberapa kepentingan dan berbagai usia, sehingga nantinya dapat memanfaatkan berbagai sumber informasi. Pemustaka menggunakan layanan referensi guna membantu dalam penulisan tugas penelitian atau individu, maupun secara tim, serta dapat dimanfaatkan dalam membantu penyusunan tugas akhir.(Meilita, 2020)

Penggunaan media sosial dapat membantu dengan mudah membuat, menciptakan, maupun membagikan isi yang terdiri dari blog, forum, jejaring sosial, dunia virtual, maupun konten kepada pemustaka. dengan adanya media sosial memberikan kesempatan kepada penggunanya untuk bisa saling berinteraksi sosial dengan menggunakan teknologi berbasis web, yang nantinya akan terjalin komunikasi dua arah yang interaktif. Hadirnya sosial media dapat menaklukkan dan menghapus Batasan-batasan dalam ruang dan waktu, dimana semua orang dapat saling berkomunikasi tanpa memperdulikan tempat dan waktunya, dalam artian dapat digunakan dimana saja dan kapan saja.

Dengan adanya penggunakan media sosial dalam perpustakaan akan menambah jangkauan yang lebih luas kepada calon pengguna yang datang berkunjung ke perpustakaan. Dikarenakan dengan adanya media sosial bersifat global, sehingga informasi yang disampaikan akan lebih banyak dibaca dan dilihat oleh banyak orang di seluruh penjuru dunia, dengan prosesnya yang tidak memakan waktu yang lama da biaya yang dikeluarkan tidak terlalu banyak. Dalam perpustakaan, pemanfaatan media sosial dapat dimanfaatkan sebagai bentuk dari promosi yang dilakukan oleh perpustakaan dengan menunjukkan dan meningkatkan citra baik perpustakaan di mata Masyarakat.(Maretno & Marlini, 2021)

Untuk memastikan layanan pemustaka secara efektif, pustakawan referensi tidak hanya membutuhkan pemahaman tentang keterampilan komunikasi interpersonal yang positif, tapi juga membutuhkan pengetahuan mendalam tentang sumber daya informasi yang mendukung kurikulum dan penelitian di lembaganya. Media sosial dalam layanan referensi terjadi jika suatu database perpustakaan tidak berfungsi, misalnya jika pustakawan sakit, maka dapat dengan cepat memberikan informasi dengan menggunakan layanan referensi. Perpustakaan yang berubah dapat menjadi tempat belajar yang akan menjadi lebih menarik dan efektif, dengan inovasi dan inisiatif yang sesuai dengan waktu (Oktavia, 2019).

Pemanfaatan media sosial dalam layanan referensi menjadi hal yang wajar dan umum digunakan pada zaman digital ini, karena media sosial merupakan salah satu bentuk produk dari adanya perkembangan teknologi yang dimanfaatkan oleh perpustakaan guna mendukung layanan referensinya. Dengan adanya media sosial dalam layanan referensi, pemustaka dapat dengan cepat mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang spesifik, sekaligus membantu dalam mendapatkan ide dan saran, dan masih banyak lagi beberapa manfaat yang didapatkan dari adanya penggunaan media sosial dalam layanan referensi di perpustakaan.(Oktavia, 2019)

Adanya layanan referensi dengan menggunakan media sosial, tentu tidak lepas dari layanan referensi sebelumnya, yaitu dalam versi tradisional. Hal tersebut dapat diintegrasikan antara layanan referensi tradisional dengan media sosial yang merupakan Langkah efektif dalam mengambil keuntungan dari adanya teknologi atau era digital saat ini. Dengan mengintegrasikan layanan referensi tradisional dengan media sosial, perpustakaan mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan keberhasilan dan efisiensi dalam melayanan pemustaka.(Anwar, 2022) Seperti perpustakaan dapat menggunakan platform media sosial sebagai alat komunikasi, menawarkan layanan referensi virtual melalui email, chat, sms, dan lain sebagainya.(Meilita, 2020) Selain itu dapat juga menggunakan chatbot AI untuk membantu pemustaka dalam memberikan jawaban yang relevan dengan informasi yang tersedia. Sehingga, Perpustakaan harus mampu memainkan peran penting dalam menambah nilai pada informasi dan perpustakaan itu sendiri, dengan menggunakan perangkat teknologi informasi sehingga perpustakaan dapat menyediakan data secara cepat dan akurat.(Rahmi, 2019)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, A. (2022). Pemanfaatan Media Sosial Dalam Pelayanan Referensi 2.0 Di Indonesia. Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, Dan Kearsipan Khizanah Al-Hikmah, 4(1).

Maretno, S., & Marlini. (2021). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Promosi Perpustakaan. Baitul ’Ulum: Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 5(1). https://doi.org/10.30631/baitululum.v5i1.98

Meilita, W. (2020). Pemanfaatan Website dan Media Sosial Perpustakaan dalam Layanan Referensi Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmu Informasi, Perpustakaan, Dan Kearsipan, 22(1). https://doi.org/10.7454/JIPK.v22i1.004

Oktavia, A. (2019). Pemanfaatan Media Sosial untuk Meningkatkan Layanan Referensi di Perpustakaan Perguruan Tinggi. Shaut Al-Maktabah: Jurnal Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi, 11(2). https://doi.org/10.37108/shaut.v11i2.223

Rahmi, L. (2019). Evolusi Layanan Referensi dan Transformasi pada Perpustakaan Perguruan Tinggi. Turast: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian, 7(2).