Menyimak Bincang Pemilu: Literasi Pemilu untuk Gen Z di Kampus

Semarang, 12 Februari 2024, pukul 10.00 WIB, platform Instagram menjadi wadah diskusi live yang menarik antara akun Perpustakaan Univeritas Muhammadiyah Semarang dan Perpustakaan Universitas Dian Nuswantoro. Diskusi ini bertajuk “Bincang Pemilu 2024” yang menarik minat banyak followers serta penonton yang antusias untuk berpartisipasi dalam kolom komentar.

Acara dibuka oleh host, Syahna Arsyanda yang memulai diskusi dengan penuh semangat, menghadirkan suasana ceria yang memikat. Speaker dalam diskusi ini terdiri dari Lintang Kartiko Aji, seorang pustakawan dari Perpustakaan Unimus, serta Amalia Isma dan Tri Indrawati sebagai mahasiswa Program Studi S-1 Ilmu Perpustakaan yang sedang intern di Perpustakaan Udinus.

Salah satu topik yang dibahas pada “Bincang Pemilu” adalah kritis terhadap informasi hoax tentang Pemilu. Banyak pemilih muda generasi Z yang baru pertama kali akan menggunakan hak pilih mereka, hal yang dirasakan kebanyakan Gen Z adalah antusias dan rasa takut memilih. Lintang Kartiko Aji berbagi pengalaman pribadinya dalam memilih presiden pada tahun 2019 serta memberikan wawasan berharga tentang proses pemilihan.

Banyaknya informasi yang tidak jelas dan seringkali bertentangan telah menimbulkan masalah kepercayaan di kalangan generasi muda. Fenomena information flood disertai dengan Algoritma yang media sosial yang cenderung menampilkan informasi seragam dan mengabaikan variasi pandangan. Lebih jauh lagi, kehadiran kecerdasan buatan (AI) yang dapat meniru suara dan wajah manusia menambah kompleksitas situasi ini. Meskipun menyediakan data, AI ini seringkali tidak disadari oleh masyarakat yang keberadaan berpotensi menyajikan informasi yang tidak akurat. Hal ini menghasilkan kecemasan di kalangan Generasi Z, terutama karena banyak dari mereka akan mengikuti pemilihan umum untuk pertama kalinya pada tahun ini. Keadaan ini menunjukkan pentingnya kesadaran akan sumber informasi serta kemampuan untuk mengenali dan menanggapi konten-konten dan informasi dengan bijak.

Diskusi ini menyoroti pentingnya mencari informasi yang kredibel di tengah banjirnya berita palsu di media sosial. Speaker menekankan kemampuan literasi informasi yang terdiri dari beberapa langkah, seperti identifikasi informasi, memilih sumber informasi yang terpercaya, dan evaluasi informasi. Beberapa rekomendasi dari speaker tentang website yang mengawal info pemilu diantaranya Website resmi pemerintah KPU, dan beberapa website seperti Bijak Memilih. Speaker juga mengingatkan krusialnya beretika dalam menyebarkan informasi untuk menghindari Logical Fallacy.

Tidak hanya menyampaikan informasi, namun para Speaker juga memberikan ruang bagi penonton untuk menyuarakan pendapat mereka. Sebanyak 192 akun ikut meramaikan live, mereka terlihat antusias dibuktikan dengan adanya komentar-komentar pada saat diskusi berlangsung. Dengan demikian, acara ini berhasil mencapai tujuan untuk meningkatkan kesadaran politik dan literasi informasi di kalangan pemilih muda.

Pada penghujung live, penonton juga diingatkan agar tidak golput dan malas untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada tanggal 14 Februari 2024. Pesan tersebut disampaikan dengan harapan agar semua pemilih dapat turut berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi. Masih ada waktu untuk mencari informasi yang kredibel sebagai bahan pertimbangan pemilihan keputusan dari live ini berlangsung menuju detik-detik pemilu.