Menelusuri Jejak Istanbul: Dari Byzantium Hingga Ottoman

 

Judul Buku      : Istanbul: Ibu Kota Tiga Imperium Agung Dunia (Byzantium, Romawi, dan Usmani)

Pengarang       : John Freely

Penerbit           : Alvabet

Tahun terbit     : 2019

 

“Istanbul: Ibu Kota Tiga Imperium Dunia” adalah sebuah karya kolosal yang menggambarkan sejarah Istanbul, yang dulunya merupakan pusat kerajaan Bizantium, Romawi Timur, dan Ottoman. John Freely membawa pembaca dalam perjalanan sejarah yang menarik melalui gang-gang tua dan sudut-sudut rahasia Istanbul. Beliau menceritakan bagaimana kota ini mampu bertahan dan berkembang sepanjang waktu, hingga akhirnya menjadi pusat budaya, politik, dan ekonomi utama di dunia. Dari Kejayaan Byzantium dan Romawi timur yang terkenal dengan Konstatinopelnya hingga puncak serta jatuhnya Kekaisaran Ottoman dengan 400 halaman yang dibagi 4 bagian serta 24 bab.

Buku ini tidak hanya menceritakan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah politik dan militer Istanbul, namun juga merangkai kisah-kisah kehidupan sehari-hari warganya, perkembangan budaya, dan transformasi sosial yang signifikan. Dengan bebas memulai perjalanan sejarahnya dari zaman kuno Byzantium, ketika kota ini merupakan pusat kekaisaran Romawi Timur yang makmur dan pusat Kekristenan Ortodoks, hingga statusnya saat ini sebagai kota metropolitan kosmopolitan di Turki modern. Penulis tidak hanya meliput peristiwa penting seperti penakhlukan Konstantinopel oleh Sultan Mehmed II pada tahun 1453, namun juga seluk-beluk kehidupan sehari-hari warga kota, seperti perdagangan, budaya, seni, dan arsitektur, yang membentuk pertumbuhan kota dari waktu ke waktu.

Salah satu keunggulan utama buku ini adalah kemampuan Freely merangkai materi sejarah faktual menjadi narasi yang menarik. Beliau membahas bagaimana Istanbul menjadi pusat kebudayaan yang mempengaruhi Eropa Timur dan Asia Barat, dan tetap mempertahankan karakternya meskipun terjadi perubahan kekuasaan dan agama. Buku ini juga menjelaskan evolusi Istanbul dari pusat Kekristenan Bizantium menjadi pusat kekuatan Islam Ottoman, serta dampaknya terhadap kerangka sosial dan budaya kota tersebut. Dia mendalami keajaiban arsitektur terbesar di Istanbul, seperti Hagia Sophia, Topkapi Palace, dan Blue Mosque, dan bagaimana bangunan-bangunan ini mewakili transformasi politik dan agama kota tersebut selama bertahun-tahun. (Aninda Arya Sumbaga)